Jumat, 17 Maret 2017

Pola Perubahan Penyakit Asma

NAMA : Nurdiah Lestari
NIM     : 2015-66-046
SESI    : 02

Data Pola Perubahan Penyakit dan Kematian Asma di Indonesia


A.    Gambaran Penyakit Asma yang Didiagnosa oleh Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Responden


B.    Gambaran Penyakit Asma yang Didiagnosa oleh  Tenaga Kesehatan Berdasarkan Pola Perilaku Merokok



C.    Seleksi veriabel kebiasaan merokok rata-rata jumlah rokok yang dihisap per hari dan lamanya merokok






Kesimpulan

1.     Proporsi lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki, ada kecendrungan semakin bertambah usia proporsi penyakit asma semakiin  meningkat. Hal sebaliknya untuk pendidikan, ada  kecenderungan semakin tinggi tingkat pendidikan, proporsi penyakit asma semakin rendah. Proporsi  terbanyak bekerja sebagai pelayanan jasa/petani/nelayan/buruh/lainnya.

2.     Bila dilihat dari kebiasaan merokok, proporsi, terbesar  terdapat pada tidak merokok, menggunakan rokok sebanyak 11–20 batang/hari, jenis rokok yang digunakan adalah rokok kretek  dan lama merokok> 20 tahun.

3.     Seseorang yang menghisap rokok kretek mempunyai risiko menderita asma 1,33 kali (OR = 1,336) dibanding dengan yang menghisap rokok bukan kretek pada variabel confounding konstan

4.     Ada kecenderungan semakin meningkatnya usia seseorang mempunyai kemungkinan lebih besar menderita penyakit asma yang didiagnosa oleh tenaga kesehatan yaitu dari 29% (OR = 0,290) pada usia (15–24 tahun) menjadi 89% (OR = 0,899) pada usia 75 tahun ke atas.

5.     Semakin rendah pendidikan seseorang mempunyai risiko lebih besar menderita penyakit asma yang didiagnosa oleh tenaga kesehatan yaitu dari 1,87 kali (OR = 1,877) pada seseorang dengan pendidikan SD-SMP menjadi 1,2 kali (OR = 1,211) pada seseorang dengan pendidikan SMU ke atas.

6.     Seorang perempuan yang merokok mempunyai risiko 1,211 kali dibanding dengan perokok laki-laki.

7.     Seorang pegawai (PNS, TNI/POLRI) yang merokok mempunyai risiko 1,2 kali (OR = 1,217) lebih besar menderita penyakit asma yang didiagnosa oleh tenaga kesehatan dibanding yang tidak bekerja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar